FISIKA BANGUNAN
a.
Macam-macam sinar matahari
b.
Terang alami
c.
Persyaratan Bukaan bangunan
d. Syarat teknis dan
perhitungan
Pencahayaan alami
(penerangan alami siang hari) Pencahayaan alami ini memberi manfaat
psikologi disamping kegunaan praktis berupa pengurangan energi untuk
pencahayaan buatan. Intensitas sinar matahari berubah sesuai dengan waktu,
musim dan lokasi. Intensitas sinar matahari berubah sesuai dengan waktu, musim
dan lokasi. Senar matahari dapat dibaurkan oleh awan, kabut dan uap air dan
dipantulkan dari tanah atau permukaan lain yang berada disekitar bangunan.
1. Macam-macam sinar
matahari
a. Macam-macam sinar
§ Ultra Violet (jingga ultra)
§ Infra
merah (infrared)
Adalah pembawa utama daya kalor
dari matahari. Sinar ini merupakan sinar panas yang menjadi syarat mutlak
kehidupan dan penghidupan makhluk-makhluk bumi.
§ Cahaya terang
§ Sinar
kosmik (kosmos = semesta alam)
2. Terang alami
Terang yang berasal dari
matahari.
a.
Terang secara
langsung
1)
Cahaya langsung dari matahari pada bidang kerja.
2)
Cahaya pantulan dari benda-benda sekitar.
3)
Cahaya pantulan dari halaman, yang untuk kedua kalinya dipantulkan oleh
langit-langit dan/atau dinding ke arah bidang kerja.
4) Cahaya yang jatuh dilantai
dan dipantulkan lagi oleh langit-langit.
b.
Terang secara
tidak langsung yaitu sebagai pantulan cahaya matahari oleh awan-awan serta
benda-benda yang berada di sekitar kita.
3. Persyaratan Bukaan
bangunan
Pemerintah memiliki aturan
melalui UU no 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung bagian persyaratan sistem
pencahayaan, antara lain :
a.
Pencahayaan alami meliputi perencanaan pencahayaan alami dan penentuan besarnya
iluminasi.
b.
Bengunan gedung hunian rumah tinggal, pelayanan kesehatan, pendidikan dan
bangunan pelayanan umum harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami.
c.
Pencahayaan buatan, meliputi tingkat iluminasi, konsumsi energi, perencanaan
sistem pencahayaan, penggunaan lampu, daya maksimum yang diizinkan dan daya
pencahayaan buatau di luar bangunan gedung.
d. Pencahayaan buatan untuk
pencahayaan darurat harus dapat bekerja secara otomatis dan mempunyai tingkat
pencahayaan yang cukup untuk evakuasi yang aman.
4. Syarat teknis dan
perhitungan
Standar Nasional Indonesia
tenteng tata cara perancangan penerangan alami siang hari untuk rumah dan
gedung (SNI 03-2396-1991) adalah sebagai berikut :
a. Ruang Lingkup
Tata cara ini digunakan untuk
memperoleh sistem penerangan alami sesuai syarat kesehatan, kenyamanan untuk
rumah dan gedung, meliputi persyaratan-persyaratan pokok sistem penerangan
alami siang hari dalam ruangan.
b. Ringkasan
Penerangan alami siang hari
yang baik adalah sekitar jam 08.00 sampai jam 16.00, dimana banyak cahaya yang
masuk dalam ruang dan tingkat penerangannya ditentukan oleh hubungan geometris
antara titik ukur dan lubang cahaya.
c. Penggolongan kualitas
penerangan
ü Kualitas A : kerja halus sekali, pekerja cermat terus
(seperti menggambar detail, menjahit kain warna gelap, dsb.
ü Kualitas B : kerja halus, cermat tidak intensif
(seperti : menulis, membaca, merakit komponen kecil, dsb).
ü Kualitas
C : kerja sedang, pekerjaan tanpa konsentrasi yang besar (seperti : pekerjaan
kayu, merakit suku cadang yang agak besar, dsb).
ü Kualita D : Kerja kasar,
pekerjaan hanya detail-detail yang besar (seperti : pada gudang, lorong lalu
lintas orang, dsb). Dengan persyaratan teknis : d=jarak lubang cahaya ke
dinding (M), fl min TUS = 40% dari fl min TUU dan tidak boleh kurang 0,10d.TUU
= titik ukur utama dan TUS = titik ukur samping.
ü Penempatan faktor langit
didasarkan atas keadaan langit terang merata dan kekuatan terangnya dilapangan
terbuka sebesar 10.000 lux.
ü Faktor yang mempengaruhi
kualitas penerangan : perbandingan las lubang cahaya dan luas lantai, bentuk
dan letak lubang cahaya, refleksi cahaya didalam ruangan.
ü Untuk meningkatkan kualitas penerangan alami siang hari didalam
ruangan, hendaknya ruangan menerima cahaya lebih dari satu arah. Kasa nyamuk
dapat mengurangi cahaya masuk 15%.
Radiasi matahari
(orientasi/posisi bangunan terhadap arah radiasi) Tujuan Utama :
mempertahankan keseimbangan antara periode kekurangan panas dimana radiasi
diperlukan dan periode kelebihan panas dimana radiasi matahari harus dihindari.
Lintasan matahari di langin bervariasi tergantung pada musim dan lokasi tapak.
Bentuk-bentuk dan orientasi
yang di anjurkan :
1. Daerah Dingin
§ Mengurangi area permukaan bangunan akan mengurangi
eksposur terhadap suhu rendah.
§ Memaksimalkan serapan radiasi matahari.
§ Mengurangi kehilangan panas melalui radiasi konduksi
dan penguapan.
§ Menyediakan
pelindung angin
2. Daerah Temperatur Sedang
§ Perpanjangan bentuk bangunan dalam arah timur-barat
dan memaksimalkan bidang selatan.
§ Meminimumkan eksposur bidang timur dan barat, yang
biasanya lebih hangat di musim panas dan lebih dingin dimusim dingin daripada
bidang selatan.
§ Menyeimbangkan pemanasan matahari dengan bayangan
peneduh pada setiap musim.
§ Memberi
pergerakan udara ketika cuaca panas, perlindungan terhadap angin ketika cuaca
dingin.
3. Daerah Panas-kering
§ Bangunan harus membentuk halaman dalam.
§ Mengurangi
pemanasan matahari akibat konduksi.
§ Mengupayakan pendinginan
melalui fitur kolam air dan tumbuh-tumbuhan.
§ Sebaiknya memasang kisi peneduh matahari pada jendela dan ruang
outdoor.
4. Daerah Panas-lembab
§ Bentuk bangunan memanjang arah timur-barat dengan
bidang timur dan barat sekecil mungkin.
§ Mengurangi pemanasan matahari.
§ Memanfaatkan angin agar terjadi pendinginan karena
penguapan.
§ Sebaiknya
memasang kisi peneduh matahari pada jendela dan ruang outdoor.
Matahari
Pasif Adalah penggunaan energi
matahari untuk memanaskan ruang interior bangunan tanpa mengandalkan peralatan
mekanikal yang memerlukan energi tambahan. Sistem matahari pasif mengandalkan
proses perpindahan panas alami berupa konduksi, konveksi dan radiasi untuk
pengumpulan, penyimpanan, distribusi dan pengendalian energi matahari.
Berdasarkan hubungan antara matahari, ruang interior, dan sistem pengumpulan
panas terdapat tiga cara untuk memperoleh pemanasan matahari pasif.
1.
Perolehan panas langsung
2. Perolehan panas tidak
langsung
3. Perolehan panas isolasi.
Ada dua elemen penting dalam
sistem matahari pasif, yaitu
a.
Kaca atau plastik transparan yang menghadap matahari sebagai pengumpul sinar
matahari.
b. Massa thermal untuk
mengumpulkan, penyimpanan dan distribusi panas, diorientasikan agar dapat
menerima ekspos sinar matahari maksimum.
|
|
|