Kamis, 08 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa.
• Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
• Leitkultur (kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman. Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada dalam masyarakat asli.
• Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
• Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.

Minggu, 04 Maret 2012

Keunggulan bambu sebagai bahan bangunan

Penggunaan bambu sebagai bahan bangunan, baik primer, sekunder, atau semi-permanen adalah umum untuk daerah-daerah dimana bambu tumbuh dalam jumlah yang cukup memadai.
Bambu memiliki beberapa fitur berikut yang membuatnya menjadi bahan yang nyaman dan ekonomis untuk membuat bangunan rumah:
1. Bentuknya alamiah & artistik. Batang bambu bisa langsung dipakai tanpa proses pabrikasi, bentuk batang bambu memudahkan dalam penyimpanan dan pengiriman ke tempat penggunaan. Sehingga secara keseluruhan jika menggunakan bambu menjadi ekonomis.
2. Batang bambu memiliki struktur fisik karakteristik yang memberikan kekuatan tinggi dengan rasio berat bambunya. Bentuk bambu yang bulat, kekuatan strukturnya terkonsentrasi pada permukaan dinding luar, membentuk sebuah shell yang kuat dan tangguh.
3. Penggunaan batang bambu sebagai bahan bangunan tidak memerlukan mesin mahal, cukup dengan alat-alat yang sederhana.
4. Permukaan alami dari bambu banyak yang bersih, keras dan halus, dengan warna yang menarik, jika batang bambu dipanen pada umur yang cukup ketuaannya.
5. Bambu memiliki sedikit limbah dan boleh dikatakan semuanya bisa dimanfaatkan

Prinsip dasar sambungan bambu

contoh sambungan yang benarDi halaman ini terdapat beberapa contoh sambungan dasar yang biasa diterapkan pada struktur bambu. Aplikasi secara tepat dan benar sangat penting dan mempengaruhi kekuatan dan keindahan struktur bambu yang anda buat. Berikut ini adalah prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam membuat bangunan atau produk bambu lainnya:
  • Hindari menggunakan bambu yang muda atau masih hijau dan baru ditebang untuk bangunan bambu anda. Bambu sebaiknya dikeringkan dulu sebelum digunakan untuk keperluan konstruksi dan furniture
  • Gunakan bambu yang cukup tua, tapi tidak terlalu tua, karena jika terlalu tua kekuatannya juga sudah berkurang. Umur bambu yang dianjurkan adalah sekitar 3-4 tahun.
  • Jangan gunakan bambu yang telah terserang bubuk atau serangga lainnya. Bambu haruslah diawetkan terlebih dulu untuk memperpanjang usia bangunan anda.
  • Jangan gunakan bambu yang retak karena dapat mengurangi kekuatan struktur bangunan.
  • Gunakan teknik pemotongan dan sambungan yang benar ketika membuat bangunan bambu.
  • Gunakan bambu denga diameter dan ketebalan yang sesuai dengan kebutuhan proyek anda.
  • Hindari penggunaan paku, lebih baik menggunakan sambungan besi, nilon atau ikatan ijuk. Penggunaan paku secara langsung dibatang bambu dapat menyebabkan bambu retak bahkan pecah.
  • Jika bambu dipakai untuk tiang penyangga, pastikan sedapat mungkin bagian penopang bawah yang menjadi penyangga dipotong tepat menyisakan buku bambu, jadi jangan memotong di tengah ruas bambu.
  • Jika menggunakan sambungan baut, upayakan memasangnya disekitar buku bambu, karena pemasangan di tengah-tengah ruas dapat membuat bambu pecah ketika baut dikencangkan.
  • Manfaatkan keberadaan nodes (buku diantara ruas) ketika anda membangun menggunakan bambu. Buku bambu ini sangat penting, tiang bambu harus menyisakan buku di kedua ujung bambu untuk mempertahankan kekuatan, jika tidak tekanan akan menyebabkan ruas bambu menjadi retak dan pecah.
  • Memang sangat sulit dan bahkan mustahil untuk menemukan bambu yang memiliki panjang ruas yang sama, jika anda terpaksa memotong di bagian tengah ruas, gunakakan lah penguat dengan cara memasukkan kayu ditengah ruas tersebut untuk menggantikan posisi buku dan menjaga kekuatan bambu.

Gambar Koneksi Bambu

Berikut ini adalah beberapa gambar dari sambungan atau koneksi dasar yang dianjurkan untuk konstruksi bambu.
Jenis-jenis potongan & cara membuatnya:



























Aplikasi pasak kayu sebagai penguat:


















Contoh-contoh sambungan: